UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Universitas Sriwijaya adalah tempat kuliah saya sekarang, yah,, walaupun harus susah-susah PP palembang-indralaya, mau gimana lagi, demi masa depan :D

FKIP PPKN Unsri 2011

Yah, inilah temen-temen saya satu angkatan di kampus Unsri Indralaya tercinta :D

Ini !! :D

bingung apa yg mau diomongin -_- yang jelas saya TRI SHINA PUTRI :D

My Short Time

Perjalanan singkat saya sebelum resmi jadi mahasiswa --> Les di medica group 500 IPA/D, Lulus SNMPTN Undangan 2011 jurusan Teknik Arsitektur UNSRI, Lulus SNMPTN Tertulis 2011 jurusan Fkip Ppkn UNSRI

My Quotes

Kalau kak Agnes bilangnya Dream, believe, and make it happen.... Gue sih mau bilang Dream, believe, pray, and make it happen :D

Sabtu, 12 Januari 2013

ASPEK EKONOMI DALAM ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


A. Pengertian Ekonomi dan Ilmu Ekonomi
            Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran dan konsumsi barang dan jasa. Istilah “ekonomi” sendiri berasal dari kata Yunani Î¿á¼¶ÎºÎ¿Ï‚ (oikos) yang berarti “keluarga, rumah tangga” dan νόμος (nomos), atau “peraturan, aturan, hukum,” dan secara garis besar diartikan sebagai “aturan rumah tangga” atau “manajemen rumah tangga.” Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.
           Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari upaya-upaya untuk memenuhi kebutuhan guna mencapai kemakmuran. Ilmu ekonomi timbul karena masalah pemilihan (problem of choice), dimana kebutuhan manusia tidak terbatas, sedangkan terjadi kelangkaan sumber daya.
Pembagian Ilmu Ekonomi
Berdasarkan kajian-kajianya, ilmu ekonomi dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu :
  1. Ilmu Ekonomi Teori, yaitu ilmu ekonomi yang kajianya tentang penyelidikan masalah-masalah ekonomi, menganalisa dan membuat suatu kesimpulan ekonomi.
  2. Ilmu Ekonomi Terapan, yaitu ilmu ekonomi yang kajianya tentang penerapan/mempraktekan segala sesuatu yang telah disimpulkan oleh ilmu ekonomi teori.
  3. Ilmu Ekonomi Gambaran, yaitu ilmu ekonomi yang kajianya tentang pemberian/penyampaian data-data ekonomi yang akurat.
Pada dasarnya ada 3 persoalan dasar eknomi yaitu :
  1. Barang apa yang di produksi dan berapa banyak (What) ?
  2. Bagaimana cara memproduksi (How) ?
  3. Untuk siapa barang-barang tersebut (For whom) ?
Adapun dalam masalah produksi dapat berkaitan dengan :
  1. Place Utility (kegunaan tempat)
  2. Time Utility (kegunaan waktu)
  3. Form Utility (kegunaan bentuk)
  4. Ownership Utility (kegunaan milik)
  5. Element Utility (kegunaan dasar)
  6. Service Utility (kegunaan pelayanan)
B.  Manusia sebagai makhluk Sosial dan Makhluk Ekonomi
Manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi pada dasarnya selalu menghadapi masalah ekonomi. Inti dari masalah ekonomi yang dihadapi manusia adalah kenyataan bahwa kebutuhan manusia jumlahnya tidak terbatas, sedangkan alat pemuas kebutuhan manusia jumlahnya terbatas. Beberapa faktor yang mempengaruhi sehingga jumlah kebutuhan seseorang berbeda dengan jumlah kebutuhan orang lain:
·         Faktor Ekonomi
·         Faktor lingkungan, social dan budaya
·         Faktor Fisik
·         Faktor Pendidikan 

C. Tindakan Ekonomi
            Tindakan Ekonomi adalah setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang baik dan paling menguntungkan. Misalnya: ibu memasak dengan kayu bakar karena harga minyak tanah sangat mahal.
Tindakan ekonomi terdiri atas dua aspek, yaitu :
  • Tindakan ekonomi Rasional yaitu setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang paling menguntungkan dan kenyataanya demikian.
  • Tindakan ekonomi Irrasional yaitu setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang paling menguntungkan namun kenyataanya tidak demikian.
D. Motif Ekonomi
Motif Ekonomi adalah alasan ataupun tujuan seseorang sehingga seseorang itu melakukan tindakan ekonomi.
Motif ekonomi terbagi dalam dua aspek :
  • Motif Intrinsik, disebut suatu keinginan untuk melakukan tindakan ekonomi atas kemauan sendiri.
  • Motif Ekstrinsik, disebut suatu keinginan untuk melakukan tindakan ekonomi atas dorongan orang lain.
Macam-macam motif ekonomi :
Motif ekonomi dapat digolongkan menjadi beberapa macam, diantaranya :
  1. Keinginan memenuhi kebutuhan yaitu tindakan manusia didorong oleh hasrat ingin memenuhi kebutuhan. Contoh : seorang bekerja keras untuk mendapatkan uang itu dapat untuk memenuhi kebutuhan makan setiap hari.
  2. Keinginan mendapatkan kekuasaan yaitu keinginan manusia yang sudah makmur, tetapi masih melakukan tindakan ekonomi karena dorongan untuk memperoleh kekuasaan. Contoh : pengusaha sukses yang masih mengembangkan usahanya supaya perusahaannya terkenal dan bisa menguasai ekonomi di bangsa Indonesia.
  3. Keinginan mendapatkan penghargaan dari sesama manusia, yaitu tindakan manusia yang didorong untuk mendapakan penghargaan. Contoh : Karyawan yang rajin agar mendapat penghargaan sebagai karyawan teladan dari perusahaannya.
  4. Keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan sesama manusia, yaitu tindakan manusia dengan maksud meringankan penderitaan orang lain , meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Contoh : Seseorang bekerja keras, dan hasilnya untuk menyumbang korban bencana letusan gunung merapi.
E. Prinsip Ekonomi
Prinsip ekonomi merupakan pedoman untuk melakukan tindakan ekonomi yang didalamnya terkandung asas dengan pengorbanan tertentu dan dengan mendapatkan hasil yang maksimal. sehingga tercapailah semua tujuan.
Sepuluh prinsip ekonomi :
  1. Kita selalu melakukan Trade Off.
  2. Biaya adalah segala sesuatu yang anda korbankan untuk memperoleh sesuatu.
  3. Orang rasional berfikir secara bertahap.
  4. Orang selalu bereaksi terhadap insentif.
  5. Perdagangan dapat menguntungkan semua pihak.
  6. Pasar Secara Umum Merupakan Wahana yang Baik Guna Mengkoordinasikan Kegiatan Ekonomi.
  7. Pemerintah Ada Kalanya Dapat Memperbaiki Hasil Kerja Mekanisme Pasar.
  8. Standar Hidup di suatu negara tergantung pada kemampuannya memproduksi barang dan jasa.
  9. Harga-harga akan meningkat apabila pemerintah mencetak uang terlalu banyak.
  10. Masyarakat menghadapi trade-off jangka pendek antara inflasi dan pengangguran.
F. Kebutuhan
Pada dasarnya kebutuhan manusia itu berkaitan dengan kelangsungan hidup dan kepuasan yang diinginkan. Kelangsungan hidup manusia merupakan suatu proses yang berkesinambungan dan beragamnya kepuasan yang diinginkan menjadikan kebutuhan manusia tidak terbatas. Seseorang apabila sudah terpenuhi kebutuhan akan sandang, pangan, dan papan (perumahan) akan berfikir untuk memenuhi kebutuhan lain. Misalnya, keinginan memiliki radio, televisi, sepeda motor, mobil, dan sebagainya.
            Kebutuhan manusia ternyata tidak hanya bersifat konkret (nyata) saja, melainkan juga bersifat abstrak (tidak nyata) misalnya rasa aman dan tentram, ingin dihargai dan dihormati, dan sebagainya. Penyebab tidak terbatasnya kebutuhan manusia itu antara lain sebagai berikut:
1.    Semakin bertambah jumlah penduduk
2.    Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
3.    Lingkungan pergaulan atau tempat tinggal
4.    Tingkat kebudayaan manusia semakin maju.
Berikut ini macam-macam kebutuhan manusia, dapat dikelompokkan menjadi lima kategori, yaitu berdasarkan intensitas kegunaan, waktu, sosiobudaya, sifat, dan subyek yang membutuhkan.

§  Menurut intensitas kegunaan atau menurut tingkatannya
Berdasarkan intensitas kegunaannya, kebutuhan dibedakan menjadi tiga yaitu kebutuhan primer, sekunder, dan tertier.
a.       Kebutuhan primer
Kebutuhan primer disebut juga kebutuhan pokok atau dasar, yaitu kebutuhan yang harus dipenuhi karena sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia. Kebutuhan ini meliputi makanan, pakaian, dan perumahan (pangan, sandang, dan papan).
b.      Kebutuhan sekunder
Kebutuhan sekunder antara lain radio, televisi, meja, dan kursi, tempat tidur dan sebagainya.
c.       Kebutuhan tersier (lux)
Kebutuhan tertier atau kebutuhan akan barang mewah antara lain villa, mobil mewah/ kapal pesiar dan kebutuhan mewah lainnya. Setelah manusia mampu memenuhi kebutuhan primer dan sekundernya maka akan timbul kebutuhan lain. Kebutuhan tersier timbul setelah kebutuhan primer dan sekunder terpenuhi. Pemenuhan kebutuhan tersier ini pada dasarnya berkenaan dengan status atau prestise seseorang, agar lebih dihargai oleh orang lain dan lebih terpandang.

§       Menurut waktu
Berdasarkan waktunya, kebutuhan dibedakan menjadi kebutuhan sekarang, kebutuhan mendesak, dan kebutuhan yang akan datang.
a.    Kebutuhan sekarang
Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi saat ini atau tidak dapat ditunda, misalnya kebutuhan pokok (makanan saat lapar) dan kesehatan (obat untuk orang sakit).
b.    Kebutuhan mendesak
Merupakan kebutuhan yang kritis (tiba-tiba) dan sifatnya insidental. Misalnya, bantuan kepada masyarakat yang terkena musibah atau bencana alam, kebutuhan konsultasi kesehatan atau pengacara.
c.    Kebutuhan yang akan datang
Kebutuhan ini lebih mengarah pada persiapan-persiapan guna menghadapi kebutuhan pada waktu yang akan datang, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Meskipun dapat ditunda, kebutuhan ini termasuk hal yang penting, sebab dengan memenuhi kebutuhan ini manusia akan mempunyai jaminan bagi hidupnya dimasa yang akan datang. Misalnya menabung di bank, asuransi, dan tabungan hari tua bagi orang yang akan pensiun.
  • Menurut sosio-budaya
Pada dasarnya kebutuhan ini berkaitan erat dengan lingkungan dan tradisi masyarakat sekaligus sifat-sifat psikologis manusia. Berkenaan dengan hal tersebut maka kebutuhan ini meliputi kebutuhan sosial dan kebutuhan psikologis.

a.       Kebutuhan sosial
Dalam hidup bermasyarakat manusia biasanya mempunyai status atau kedudukan tertentu yang mengharuskan seseorang untuk mempunyai atau melaksanakan berbagai hal supaya dipandang layak dan pantas. Misalnya, pakaian dinas bagi seorang pegawai negeri dan memberikan sumbangan bagi yang membutuhkan. Kebutuhan sosial merupakan kebutuhan yang timbul berkenaan dengan tuntutan pergaulan atau hidup bersama dalam masyarakat.
b.      Kebutuhan budaya
Kebutuhan ini berkenaan dengan sifat rohani manusia sehingga tidak bersifat ekonomis dan tidak semuanya dapat dipenuhi dengan usaha ekonomi. Misalnya kebutuhan  rasa aman, kebahagiaan, ketentraman, dan kebebasan. Meskipun kebutuhan-kebutuhan tersebut tidak bersifat ekonomis (tidak dapat dibeli dengan uang), tetap saja ada segi ekonominya atau sangat berpengaruh terhadap parilaku seseorang di bidang ekonomi. Misalnya kebutuhan untuk membentuk rumah tangga atau keluarga memerlukan perlengkapan rumah tangga dan uang yang tidak sedikit.
  • Menurut sifat
Berdasarkan sifatnya, kebutuhan manusia dibedakan menjadi kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani.

a.    Kebutuhan jasmani atau material
Kebutuhan ini berkenaan dengan tuntutan fisik. Misalnya kebutuhan akan minuman, makanan, dan pakaian yang cukup.
b.        Kebutuhan rohani (nonmaterial)
Kebutuhan ini berkenaan dengan tuntutan rohani sehingga sifatnya tidak berwujud. Kebutuhan rohani berkaitan dengan tuntutan perasaan, etika, dan keyakinan seseorang demi terpenuhinya kepuasan batin. Misalnya kebutuhan orang akan rasa aman dan kebutuhan meyakini suatu agama atau kepercayaan tertentu.
§  Menurut subyek yang membutuhkan
Berdasarkan subyek yang membutuhkan, kebutuhan manusia dibedakan menjadi kebutuhan individual dan kebutuhan kelompok atau kolektif.
a.       Kebutuhan individual
Kebutuhan ini berhubungan langsung atau diperuntukkan bagi perseorangan. Manusia sebagai makhluk pribadi, mempunyai kepentingan atau kebutuhan yang berbeda-beda. Misalnya kebutuhan pakaian seorang guru berbeda dengan seorang petani atau buruh pabrik.
b.      Kebutuhan  kelompok atau kolektif
Kebutuhan yang dimanfaatkan atau dirasakan secara bersama-sama dalam masyarakat disebut kebutuhan kelompok (kolektif). Misalya kebutuhan adanya pasar, jalan, jembatan, listrik, dan rumah sakit.

Macam-Macam Barang Atau Benda Sebagai Alat Pemuas Kebutuhan

Keanekaragaman kebutuhan manusia terjadi demi kelangsungan hidup dan kepuasan. Untuk memenuhi kebutuhan yang beragam itu, manusia memerlukan alat pemuas kebutuhan. Alat-alat tersebut berupa barang dan jasa. Barang atau benda merupakan pemuas kebutuhan yang berwujud. Jasa merupakan pemuas kebutuhan manusia yang tidak berwujud.
Macam-macam barang atau benda dapat diklasifikasikan sebagai berikut.

  • Menurut Cara Memperoleh
Berdasarkan cara memperolehnya, barang dibedakan menjadi barang ekonomi dan barang bebas.
a.    Barang atau benda ekonomi
Rumah, pakaian, makanan dan minuman, dan kendaraan merupakan barang ekonomi. Barang ekonomi merupakan barang pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas, tidak sebanding dengan yang dibutuhkan masyarakat. Karena sangat terbatas jumlahnya, maka diperlukan pengorbanan untuk mendapatkannya.
b.    Barang atau benda bebas
Barang bebas merupakan barang pemuas kebutuhan yang jumlahnya tidak terbatas sehinggga untuk mendapatkannya tidak perlu mengeluarkan biaya atau pengorbanan. Barang ini tersedia dalam jumlah yang melebihi dan merupakan pemberian alam, seperti air laut, sinar matahari, udara, pasir dipadang pasir.
  • Menurut Kegunaannya
Berdasarkan kegunaannya barang dibedakan menjadi barang komsumsi dan barang produksi.
a.    Barang konsumsi
Barang konsumsi merupakan barang yang dapat digunakan atau dipakai untuk memenuhi kebutuhan hidup. Barang ini sering disebut barang jadi atau barang siap pakai. Misalnya sepatu, jam tangan, roti, minuman kaleng, perabotan rumah tangga dan lain-lain.
b.      Barang produksi
Bahan mentah, benang untuk pabrik kain akan habis dalam sekali produksi, seang mesin-mesin, alat-alat kantor, dan gedung tidak akan habis dalam sekali produksi termasuk barang produksi. Barang ini disebut juga barang modal. Artinya barang yang digunakan untuk menghasilkan barang-barang lain. Barang produksi ada yang satu kali habis pakai dan ada yang tidak habis dalam satu proses produksi.

  • Menurut Proses Pembuatannya
Berdasarkan proses pembuatannya, benda dibedakan menjadi bahan mentah, barang setengah jadi, dan barang jadi.
a.    Bahan Mentah (bahan baku)
Bahan mentah merupakan bahan dasar atau barang yang belum mengalami proses produks. Misalnya kapas, kayu, rotan, padi, tembakau, kulit
b.    Barang Setengah Jadi
Barang setengah jadi merupakan barang yang sudah diproses tetapi belum siap pakai. Misalnya benang dari kapas untuk membuat kain (tekstil) dan kopra dari kelapa untuk membuat minyak goreng.
c.    Barang Jadi
Barang jadi merupakan barang yang sudah diproses produksi dan siap pakai untuk memenuhi kebutuhan. Misalnya, sepatu, pakaian, minuman dalam keleng.

  • Menurut Hubungannya dengan Benda Lain
Berdasarkan hubungannya dengan barang lain, benda dibedakan menjadi barang substitusi dan barang komplementer.
a.       Barang substitusi
Barang substitusi merupakan barang pemuas kebutuhan yang pemakaiannya dapat saling mengganti. Misalya, beras dengan jagung, tidak ada kain wol adapat diganti dengan wol sintesis, mentega dengan margarine, dan sebagainya.
b.      Barang komplementar
Barang komplementer atau barang pelengkap merupakan barang pemuas kebutuhan yang dalam penggunaannya saling melengkapi. Barang ini baru dirasakan manfaatnya jika dipakai bersama dengan barang pemuas kebutuhan yang lain. Misalnya tinta dengan bolpoint, kamera dengan filmnya, bensin dengan kendaraan, dan kopi dengan gula.

Kegunaan Barang Pemuas Kebutuhan
Barang akan bermanfaat apabila dapat memuaskan kebutuhan manusia atau pada saat barang itu mempunyai nilai guna (utility). Nilai guna barang ada beberapa macam, yaitu kegunaan bentuk, kegunaan dasar, kegunaan tempat, kegunaan pemilikan, dan kegunaan waktu.

1.    Kegunaan bentuk (form utility)
Barang atau benda itu mempunyai nilai guna setelah diubah terlebih dahulu dari bentuk aslinya. Kayu gelondongan akan mempunyai nilai guna yang lebih tinggi apabila diubah bentuknya menjadi meja, kursi, lemari, dan bentuk lainnya.
2.    Kegunaan dasar (elementary utility)
Kegunaan macam ini merupakan peningkatan dari bahan dasar menjadi barang jadi yang mempunyai nilai guna lebih tinggi dari pada barang atau bahan asalnya. Misalnya, kapas sebagai bahan dasar benang, benang sebagai bahan dasar untuk membuat kain/ tekstil, kain/ tekstil merupakan bahan dasar untuk membuat pakaian.
3.    Kegunaan tempat (utility of place)
Ada kalanya barang menjadi lebih berguna jika dipindahkan ketempat lain. Misalnya, pasir yang ada di sungai atau di daerah gunung berapi (bekas letesan gunung berapi) akan sangat berguna setelah diangkut ke tempat-tempat lain sebagai bahan bangunan.
4.    Kegunaan pemilikan (ownership utility)
Suatu barang akan menjadi lebih berguna apabila barang tersebut talah dimiliki. Kegunaan pemilikan ini menunjuk pada pertambahan nilai guna barang pemuas kebutuhan, sesudah barang itu dimiliki. Misalnya, laptop yang dipajang ditoko akan mempunyai nilai guna lebih jika sudah dimiliki oleh seorang (wartawan, pengarang, dan mahasiswa).
5.    Kegunaan waktu (time utility)
Kegunaan waktu ini menunjukkan bahwa barang pemuas kebutuhan akan lebih menjadi berguna pada saat barang tersebut dimanfaatkan atau digunakan. Misalnya jas hujan dan payung akan besar manfaatnya pada musim penghujan.
G. Kelangkaan
Kelangkaan atau scarcity adalah keadaan timpang antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas, dihadapkan pada sarana ekonomi yang terbatas. Kelangkaan (scarcity) ada karena orang ingin memiliki lebih banyak barang dan jasa yang diproduksi dari sumberdaya yang tersedia.
Ø  Hal-hal yang menyebabkan timbulnya kelangkaan antara lain:
·      Terbatasnya persediaan sumber daya alam
·      Terbatasnya kemampuan manusia untuk mengolah
·      Keserakahan manusia, yang mengakibatkan berkurang dan cepat rusaknya barang-barang yang dapat dimanfaatkan sebagai benda pemuas kebutuhan.
·      Meningkatnya kebutuhan manusia yang lebih cepat dari kemampuan manusia untuk menghasilkan atau menemukan sumber-sumber baru.
Ø  Cara mengatasi kelangkaan:
·      Menghemat penggunaan sumber daya alam
·      Memelihara dan melestarikan sumber daya alam dengan baik 
·      Menciptakan alat pemuas/barang pengganti (barang substitusi)
·      Meningkatkan pengelolaan berbagai macam sumber daya alam, sehingga lebih bermanfaat bagi kehidupan manusia
Terbatasnya sumber ekonomi membuat manusia melakukan segala usaha bahkan jika perlu dengan pengorbanan tertentu misalnya menghabiskan dana, tenaga, dan pikiran yang tidak sedikit, agar bisa memenuhi kebutuhan hidup.
Adapun penyebab kelangkaan sumber ekonomi itu, antara lain, kelangkaan sumber alam, tenaga kerja, serta modal dan teknologi.
    Faktor produksi sebagai sumber ekonomi
Beragamnya kebutuhan hidup dan terbatasnya sumber ekonomi atau barang dan jasa menjadikan manusia harus berusaha mencari jalan keluar. Barang dan jasa merupakan sumber daya ekonomi yang jumlahnya terbatas atau langka. Langka berarti jumlahnya relatif sedikit dibanding dengan jumlah yang dibutuhkan manusia.
            Untuk menghasilkan barang dan jasa diperlukan usaha yang disebut produksi. Usaha produksi memerlukan sumber daya produksi. Sumber daya-sumber daya tersebut terdiri dari sumber-sumber alam (tanah, air, hutan, bahan-bahan tambang, dan sebagainya), sumber daya nara atau manusia (pengusaha, modal, dan segala macam alat buatan manusia yang membantu dalam proses produksi). Sumber-sumber daya ini disebut faktor-faktor produksi karena diperlukan dalam proses produksi yang menghasilkan barang dan jasa.
            Terbatasnya sumber ekonomi membuat manusia melakukan segala usaha bahkan jika perlu dengan pengorbanan tertentu misalnya menghabiskan dana, tenaga, dan pikiran yang tidak sedikit, agar bisa memenuhi kebutuhan hidup.
Adapun penyebab kelangkaan sumber ekonomi itu, antara lain, kelangkaan sumber alam, tenaga kerja, serta modal dan teknologi.
1.      Kelangkaan sumber alam
Tidak semua negara di dunia memiliki sumber alam yang dapat memenuhi seluruh kebutuhan manusia. Bagi negara-negara maju seperti Amerika, Jepang, Belkamu, dan negara maju lain, biasanya mengalami kelangkaan sumber alam berupa bahan mentah, misalnya minyak bumi, rempah-rempah, hasil hutan, dan hasil penangkapan dari laut. Sumber alami yang lain dan dianggap langka juga termasuk kategori sumber ekonomi, misalnya besi, perak, nikel, emas, tembaga, dan barang galian lainnya. Sumber ekonomi ini dapat diperjualbelikan dan tidak semua tanah di muka bumi ini mengandung bahan tersebut. Apakah air termasuk sumber alami yang langka? Demikian juga matahari, dapat disebut langka atau tidak?
2.    Kelangkaan tenaga kerja
Indonesia dengan jumlah penduduk 210 juta jiwa sebenarnya sangat potensial, apabila dimanfaatkan untuk kepentingan pembangunan. Hanya saja ada permasalahan mengenai tenaga kerja yang potensial sekaligus produktif. Permasalahan ketenagakerjaan di negara-negara sedang berkembang seperti Indonesia, Brasilia, Kolumbia, India, dan negara berkembang lain adalah di satu sisi jumlahnya besar tetapi pada sisi lain masih kurang produktif. Artinya, mayoritas tenaga kerja yang ada di negara-negara itu memiliki sifat: (a) kurang terdidik (tingkat pendidikan rendah), (b) kurang terlatih, (c) kurang pengalaman, (d) kurang terampil, (e) kurang memiliki jiwa wiraswasta, dan (f) kurang kreatif.
Di Indonesia dan negara berkembang lainnya, tenaga ahli termasuk langka. Meskipun tenaga kerja banyak, kualifikasi yang dibutuhkan dunia kerja kurang memenuhi syarat. Penawaran tenaga kerja dari masyarakat terlalu banyak, sedangkan tenaga kerja yang dibutuhkan sedikit.
3.    Kelangkaan modal dan teknologi
a.    Kelangkaan Modal
Kekurangan modal berupa uang untuk membiayai kegiatan produksi biasanya dihadapi negara miskin dan negara yang sedang berkembang, misalnya kendala modal untuk pengadaan bahan mentah, membayar gaji, dan pembayaran lainnya.
b.    Kelangkaan Teknologi
Bagi negara yang sedang berkembang, teknologi dapat dikatakan masih langka sehingga perlu didatangkan dari negara maju. Teknologi dalam hal ini berupa alat produksi, yang lebih produktif dan lebih canggih. Sebenarnya di negara yang sedang bekembang teknologi itu ada, tetapi masih tradisional sehingga tingkat produksinya sangat terbatas, sedangkan yang dibutuhkan adalah teknologi yang produktivitasnya tinggi. Contohnya kita membeli mesin tenun dari Cina yang mampu berproduksi dengan cepat untuk menggantikan mesin tenun tradisional yang lebih lambat.
4.    Kelangkaan Sumber Daya Kewirausahaan
Sumber daya kewirausahaan adalah sumber daya yang mampu mengombinasikan antara sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya modal. Orang yang memiliki jiwa kewirausahaan masih sedikit jumlahnya. Oleh karena itu sedikitnya orang yang mampu menyatukan sumber daya yang ada dapat memengaruhi jumlah hasil produksi. Sehingga hal tersebut dapat memengaruhi keberadaan alat pemuas kebutuhan di masyarakat. Keterbatasan-keterbatasan sumber daya di atas jika digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas dapat menyebabkan kelangkaan alat pemuas kebutuhan.
Terjadinya kelangkaan dapat disebabkan karena faktor-faktor berikut ini.
a. Pertumbuhan penduduk yang tidak seimbang dengan pertumbuhan produksi.
b. Ketersediaan sumber daya alam yang terbatas.
c. Terbatasnya kemampuan manusia.
d. Sifat serakah manusia.
e. Kurangnya tenaga-tenaga ahli.
H. Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro
    Ekonomi Mikro
Ekonomi mikro adalah ilmu yang mempelajari aktivitas-aktivitas perekonomian yang bersifat bagian kecil, sehingga memusatkan perhatiannya pada masalah bagaimana konsumen akan mengalokasikan pendapatannya yang terbatas terhadap berbagai macam barang dan jasa yang dibutuhkan , yang akhirnya memperoleh suatu keputusan maksimum.
Adapun ruang lingkup dalam ekonomi mikro meliputi :
1.      Permintaan, penawaran, dan keseimbangan pasar
2.      Elastisitas permintaan dan elastisitas penawaran
3.      Teori perilaku konsumen
4.      Teori produksi, biaya produksi, penerimaan produsen dan laba
5.      Pasar persaingan sempurna
6.      Pasar monopoli
7.       Pasar oligopoli
8.      Pasar persaingan monopolistik
9.      Permintaan akan input
10.    Mekanisme harga dan distribusi pendapatan
Ekonomi Makro
Ekonomi makro merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang mempelajari mekanisme bekerjanya perekonomian secara keseluruhan. Dengan demikian hubungan kausal yang dipelajari dalam ekonomi makro pada intinya adalah hubungan antar variabel ekonomi agregatif (secara keseluruhan)
Adapun ruang lingkup dalam ekonomi makro meliputi :
1.      Perhitungan pendapatan nasional
2.      Keseimbanagan nasional dalam perekonomian dua sektor
3.      Keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian tiga sektor
4.      Uang, bank, dan penciptaan uang
5.      Kebijakan fiskal dan sistem perpajakan
6.      Kebijakan moneter dan uang yang beredar
7.      Pasar uang dan pasar tenaga kerja
8.      Teori inflasi
9.      Perdagangan luar negeri, nilai valuta asing, dan neraca pembayaran
10.    Pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi.