A. Pengertian Ekonomi dan Ilmu
Ekonomi
Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari
aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran dan
konsumsi barang dan jasa. Istilah “ekonomi” sendiri berasal dari kata
Yunani οἶκος (oikos) yang berarti “keluarga, rumah tangga” dan νόμος (nomos),
atau “peraturan, aturan, hukum,” dan secara garis besar diartikan sebagai
“aturan rumah tangga” atau “manajemen rumah tangga.” Sementara yang dimaksud
dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi
dan data dalam bekerja.
Ilmu ekonomi adalah ilmu
yang mempelajari upaya-upaya untuk memenuhi kebutuhan guna mencapai kemakmuran.
Ilmu ekonomi timbul karena masalah pemilihan (problem of choice), dimana
kebutuhan manusia tidak terbatas, sedangkan terjadi kelangkaan sumber daya.
Pembagian Ilmu Ekonomi
Berdasarkan kajian-kajianya, ilmu ekonomi dapat
dibedakan menjadi 3 macam yaitu :
- Ilmu Ekonomi Teori, yaitu ilmu ekonomi yang kajianya tentang penyelidikan masalah-masalah ekonomi, menganalisa dan membuat suatu kesimpulan ekonomi.
- Ilmu Ekonomi Terapan, yaitu ilmu ekonomi yang kajianya tentang penerapan/mempraktekan segala sesuatu yang telah disimpulkan oleh ilmu ekonomi teori.
- Ilmu Ekonomi Gambaran, yaitu ilmu ekonomi yang kajianya tentang pemberian/penyampaian data-data ekonomi yang akurat.
Pada dasarnya ada 3 persoalan dasar eknomi yaitu :
- Barang apa yang di produksi dan berapa banyak (What) ?
- Bagaimana cara memproduksi (How) ?
- Untuk siapa barang-barang tersebut (For whom) ?
Adapun dalam masalah produksi dapat berkaitan dengan :
- Place Utility (kegunaan tempat)
- Time Utility (kegunaan waktu)
- Form Utility (kegunaan bentuk)
- Ownership Utility (kegunaan milik)
- Element Utility (kegunaan dasar)
- Service Utility (kegunaan pelayanan)
Manusia sebagai makhluk sosial dan
makhluk ekonomi pada dasarnya selalu menghadapi masalah ekonomi. Inti dari
masalah ekonomi yang dihadapi manusia adalah kenyataan bahwa kebutuhan manusia
jumlahnya tidak terbatas, sedangkan alat pemuas kebutuhan manusia jumlahnya
terbatas. Beberapa faktor yang mempengaruhi sehingga jumlah kebutuhan seseorang
berbeda dengan jumlah kebutuhan orang lain:
·
Faktor Ekonomi
·
Faktor lingkungan, social dan budaya
·
Faktor Fisik
·
Faktor Pendidikan
C. Tindakan Ekonomi
Tindakan Ekonomi adalah setiap usaha manusia yang dilandasi oleh
pilihan yang baik dan paling menguntungkan. Misalnya: ibu memasak dengan kayu
bakar karena harga minyak tanah sangat
mahal.
Tindakan ekonomi terdiri atas dua aspek, yaitu :
- Tindakan ekonomi Rasional yaitu setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang paling menguntungkan dan kenyataanya demikian.
- Tindakan ekonomi Irrasional yaitu setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang paling menguntungkan namun kenyataanya tidak demikian.
D. Motif Ekonomi
Motif Ekonomi adalah alasan ataupun
tujuan seseorang sehingga seseorang itu melakukan tindakan ekonomi.
Motif ekonomi terbagi dalam dua aspek :
- Motif Intrinsik, disebut suatu keinginan untuk melakukan tindakan ekonomi atas kemauan sendiri.
- Motif Ekstrinsik, disebut suatu keinginan untuk melakukan tindakan ekonomi atas dorongan orang lain.
Macam-macam motif ekonomi :
Motif ekonomi dapat digolongkan
menjadi beberapa macam, diantaranya :
- Keinginan memenuhi kebutuhan yaitu tindakan manusia didorong oleh hasrat ingin memenuhi kebutuhan. Contoh : seorang bekerja keras untuk mendapatkan uang itu dapat untuk memenuhi kebutuhan makan setiap hari.
- Keinginan mendapatkan kekuasaan yaitu keinginan manusia yang sudah makmur, tetapi masih melakukan tindakan ekonomi karena dorongan untuk memperoleh kekuasaan. Contoh : pengusaha sukses yang masih mengembangkan usahanya supaya perusahaannya terkenal dan bisa menguasai ekonomi di bangsa Indonesia.
- Keinginan mendapatkan penghargaan dari sesama manusia, yaitu tindakan manusia yang didorong untuk mendapakan penghargaan. Contoh : Karyawan yang rajin agar mendapat penghargaan sebagai karyawan teladan dari perusahaannya.
- Keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan sesama manusia, yaitu tindakan manusia dengan maksud meringankan penderitaan orang lain , meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Contoh : Seseorang bekerja keras, dan hasilnya untuk menyumbang korban bencana letusan gunung merapi.
Prinsip ekonomi merupakan
pedoman untuk melakukan tindakan ekonomi yang didalamnya terkandung asas dengan
pengorbanan tertentu dan dengan mendapatkan hasil yang maksimal. sehingga
tercapailah semua tujuan.
Sepuluh prinsip ekonomi :
- Kita selalu melakukan Trade Off.
- Biaya adalah segala sesuatu yang anda korbankan untuk memperoleh sesuatu.
- Orang rasional berfikir secara bertahap.
- Orang selalu bereaksi terhadap insentif.
- Perdagangan dapat menguntungkan semua pihak.
- Pasar Secara Umum Merupakan Wahana yang Baik Guna Mengkoordinasikan Kegiatan Ekonomi.
- Pemerintah Ada Kalanya Dapat Memperbaiki Hasil Kerja Mekanisme Pasar.
- Standar Hidup di suatu negara tergantung pada kemampuannya memproduksi barang dan jasa.
- Harga-harga akan meningkat apabila pemerintah mencetak uang terlalu banyak.
- Masyarakat menghadapi trade-off jangka pendek antara inflasi dan pengangguran.
F. Kebutuhan
Pada dasarnya kebutuhan manusia itu berkaitan dengan
kelangsungan hidup dan kepuasan yang diinginkan. Kelangsungan hidup manusia
merupakan suatu proses yang berkesinambungan dan beragamnya kepuasan yang
diinginkan menjadikan kebutuhan manusia tidak terbatas. Seseorang apabila sudah
terpenuhi kebutuhan akan sandang, pangan, dan papan (perumahan) akan berfikir untuk memenuhi kebutuhan lain. Misalnya, keinginan memiliki radio,
televisi, sepeda motor, mobil, dan sebagainya.
Kebutuhan manusia ternyata tidak hanya bersifat konkret (nyata) saja, melainkan
juga bersifat abstrak (tidak nyata) misalnya rasa aman dan tentram, ingin
dihargai dan dihormati, dan sebagainya. Penyebab tidak terbatasnya kebutuhan
manusia itu antara lain sebagai berikut:
1.
Semakin bertambah jumlah penduduk
2.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi
3.
Lingkungan pergaulan atau tempat
tinggal
4. Tingkat kebudayaan manusia semakin maju.
Berikut ini
macam-macam kebutuhan manusia, dapat dikelompokkan menjadi lima kategori, yaitu
berdasarkan intensitas kegunaan, waktu, sosiobudaya, sifat, dan subyek yang
membutuhkan.
§
Menurut intensitas kegunaan atau
menurut tingkatannya
Berdasarkan
intensitas kegunaannya, kebutuhan dibedakan menjadi tiga yaitu kebutuhan
primer, sekunder, dan tertier.
a. Kebutuhan primer
Kebutuhan
primer disebut juga kebutuhan pokok atau dasar, yaitu kebutuhan yang harus
dipenuhi karena sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia. Kebutuhan ini meliputi
makanan, pakaian, dan perumahan (pangan, sandang, dan papan).
b. Kebutuhan sekunder
Kebutuhan
sekunder antara lain radio, televisi, meja, dan kursi, tempat tidur dan
sebagainya.
c. Kebutuhan tersier (lux)
Kebutuhan
tertier atau kebutuhan akan barang mewah antara lain villa, mobil mewah/ kapal
pesiar dan kebutuhan mewah lainnya. Setelah manusia mampu memenuhi kebutuhan
primer dan sekundernya maka akan timbul kebutuhan lain. Kebutuhan tersier
timbul setelah kebutuhan primer dan sekunder terpenuhi. Pemenuhan kebutuhan
tersier ini pada dasarnya berkenaan dengan status atau prestise
seseorang, agar lebih dihargai oleh orang lain dan lebih terpandang.
§
Menurut waktu
Berdasarkan
waktunya, kebutuhan dibedakan menjadi kebutuhan sekarang, kebutuhan mendesak,
dan kebutuhan yang akan datang.
a. Kebutuhan sekarang
Kebutuhan
ini merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi saat ini atau tidak dapat ditunda,
misalnya kebutuhan pokok (makanan saat lapar) dan kesehatan (obat untuk orang
sakit).
b. Kebutuhan mendesak
Merupakan
kebutuhan yang kritis (tiba-tiba) dan sifatnya insidental. Misalnya, bantuan
kepada masyarakat yang terkena musibah atau bencana alam, kebutuhan konsultasi
kesehatan atau pengacara.
c. Kebutuhan yang akan datang
Kebutuhan
ini lebih mengarah pada persiapan-persiapan guna menghadapi kebutuhan pada
waktu yang akan datang, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Meskipun
dapat ditunda, kebutuhan ini termasuk hal yang penting, sebab dengan memenuhi
kebutuhan ini manusia akan mempunyai jaminan bagi hidupnya dimasa yang akan
datang. Misalnya menabung di bank, asuransi, dan tabungan hari tua bagi orang
yang akan pensiun.
- Menurut sosio-budaya
Pada
dasarnya kebutuhan ini berkaitan erat dengan lingkungan dan tradisi masyarakat
sekaligus sifat-sifat psikologis manusia. Berkenaan dengan hal tersebut maka kebutuhan ini meliputi kebutuhan sosial
dan kebutuhan psikologis.
a. Kebutuhan sosial
Dalam hidup
bermasyarakat manusia biasanya mempunyai status atau kedudukan tertentu yang
mengharuskan seseorang untuk mempunyai atau melaksanakan berbagai hal supaya
dipandang layak dan pantas. Misalnya, pakaian dinas bagi seorang pegawai negeri
dan memberikan sumbangan bagi yang membutuhkan. Kebutuhan sosial merupakan
kebutuhan yang timbul berkenaan dengan tuntutan pergaulan atau hidup bersama
dalam masyarakat.
b. Kebutuhan budaya
Kebutuhan ini
berkenaan dengan sifat rohani manusia sehingga tidak bersifat ekonomis dan
tidak semuanya dapat dipenuhi dengan usaha ekonomi. Misalnya kebutuhan
rasa aman, kebahagiaan, ketentraman, dan kebebasan. Meskipun
kebutuhan-kebutuhan tersebut tidak bersifat ekonomis (tidak dapat dibeli dengan
uang), tetap saja ada segi ekonominya atau sangat berpengaruh terhadap parilaku
seseorang di bidang ekonomi. Misalnya kebutuhan untuk membentuk rumah tangga
atau keluarga memerlukan perlengkapan rumah tangga dan uang yang tidak sedikit.
- Menurut sifat
Berdasarkan sifatnya, kebutuhan
manusia dibedakan menjadi kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani.
a. Kebutuhan jasmani atau material
Kebutuhan
ini berkenaan dengan tuntutan fisik. Misalnya kebutuhan akan minuman, makanan,
dan pakaian yang cukup.
b. Kebutuhan rohani (nonmaterial)
Kebutuhan
ini berkenaan dengan tuntutan rohani sehingga sifatnya tidak berwujud.
Kebutuhan rohani berkaitan dengan tuntutan perasaan, etika, dan keyakinan
seseorang demi terpenuhinya kepuasan batin. Misalnya kebutuhan orang akan rasa
aman dan kebutuhan meyakini suatu agama atau kepercayaan tertentu.
§
Menurut subyek yang membutuhkan
Berdasarkan subyek
yang membutuhkan, kebutuhan manusia dibedakan menjadi kebutuhan individual dan
kebutuhan kelompok atau kolektif.
a. Kebutuhan individual
Kebutuhan
ini berhubungan langsung atau diperuntukkan bagi perseorangan. Manusia sebagai
makhluk pribadi, mempunyai kepentingan atau kebutuhan yang berbeda-beda.
Misalnya kebutuhan pakaian seorang guru berbeda dengan seorang petani atau
buruh pabrik.
b. Kebutuhan kelompok atau kolektif
Kebutuhan
yang dimanfaatkan atau dirasakan secara bersama-sama dalam masyarakat disebut
kebutuhan kelompok (kolektif). Misalya kebutuhan adanya pasar, jalan, jembatan,
listrik, dan rumah sakit.
Macam-Macam
Barang Atau Benda Sebagai Alat Pemuas Kebutuhan
Keanekaragaman kebutuhan manusia terjadi demi
kelangsungan hidup dan kepuasan. Untuk memenuhi kebutuhan yang beragam itu,
manusia memerlukan alat pemuas kebutuhan. Alat-alat tersebut berupa barang dan
jasa. Barang atau benda merupakan pemuas kebutuhan yang berwujud. Jasa
merupakan pemuas kebutuhan manusia yang tidak berwujud.
Macam-macam barang atau benda dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
- Menurut Cara Memperoleh
Berdasarkan cara memperolehnya, barang dibedakan menjadi barang ekonomi dan
barang bebas.
a. Barang atau benda ekonomi
Rumah, pakaian, makanan dan minuman, dan kendaraan
merupakan barang ekonomi. Barang ekonomi merupakan barang pemuas kebutuhan yang
jumlahnya terbatas, tidak sebanding dengan yang dibutuhkan masyarakat. Karena
sangat terbatas jumlahnya, maka diperlukan pengorbanan untuk mendapatkannya.
b. Barang atau benda bebas
Barang bebas merupakan barang pemuas kebutuhan yang
jumlahnya tidak terbatas sehinggga untuk mendapatkannya tidak perlu mengeluarkan biaya atau pengorbanan. Barang ini tersedia dalam
jumlah yang melebihi dan merupakan pemberian alam, seperti air laut, sinar
matahari, udara, pasir dipadang pasir.
- Menurut Kegunaannya
Berdasarkan kegunaannya barang dibedakan menjadi
barang komsumsi dan barang produksi.
a. Barang konsumsi
Barang konsumsi merupakan barang yang dapat digunakan atau dipakai untuk memenuhi kebutuhan hidup. Barang ini sering
disebut barang jadi atau barang siap pakai. Misalnya sepatu, jam tangan, roti,
minuman kaleng, perabotan rumah tangga dan lain-lain.
b. Barang produksi
Bahan mentah, benang untuk pabrik kain akan habis
dalam sekali produksi, seang mesin-mesin, alat-alat kantor, dan gedung tidak
akan habis dalam sekali produksi termasuk barang produksi. Barang ini disebut
juga barang modal. Artinya barang yang digunakan untuk menghasilkan
barang-barang lain. Barang produksi ada yang satu kali habis pakai dan ada yang
tidak habis dalam satu proses produksi.
- Menurut Proses Pembuatannya
Berdasarkan proses pembuatannya, benda dibedakan
menjadi bahan mentah, barang setengah jadi, dan barang jadi.
a. Bahan Mentah (bahan baku)
Bahan mentah merupakan bahan dasar atau barang yang
belum mengalami proses produks. Misalnya kapas, kayu, rotan, padi, tembakau,
kulit
b. Barang Setengah Jadi
Barang setengah jadi merupakan barang yang sudah
diproses tetapi belum siap pakai. Misalnya benang dari kapas untuk membuat kain
(tekstil) dan kopra dari kelapa untuk membuat minyak goreng.
c. Barang Jadi
Barang jadi merupakan barang yang sudah diproses
produksi dan siap pakai untuk memenuhi kebutuhan. Misalnya, sepatu, pakaian,
minuman dalam keleng.
- Menurut Hubungannya dengan Benda Lain
Berdasarkan hubungannya dengan barang lain, benda
dibedakan menjadi barang substitusi dan barang komplementer.
a. Barang substitusi
Barang substitusi merupakan barang pemuas kebutuhan yang
pemakaiannya dapat saling mengganti. Misalya, beras dengan jagung, tidak ada
kain wol adapat diganti dengan wol sintesis, mentega dengan margarine, dan
sebagainya.
b. Barang komplementar
Barang komplementer atau barang pelengkap merupakan
barang pemuas kebutuhan yang dalam penggunaannya saling melengkapi. Barang ini
baru dirasakan manfaatnya jika dipakai bersama dengan barang pemuas kebutuhan
yang lain. Misalnya tinta dengan bolpoint, kamera dengan filmnya, bensin dengan
kendaraan, dan kopi dengan gula.
Kegunaan Barang Pemuas Kebutuhan
Barang akan bermanfaat apabila dapat memuaskan
kebutuhan manusia atau pada saat barang itu mempunyai nilai guna (utility).
Nilai guna barang ada beberapa macam, yaitu kegunaan bentuk, kegunaan dasar,
kegunaan tempat, kegunaan pemilikan, dan kegunaan waktu.
1. Kegunaan bentuk (form utility)
Barang atau benda itu mempunyai nilai guna setelah diubah terlebih dahulu dari bentuk aslinya. Kayu gelondongan akan mempunyai
nilai guna yang lebih tinggi apabila diubah bentuknya menjadi meja, kursi,
lemari, dan bentuk lainnya.
2. Kegunaan dasar (elementary utility)
Kegunaan macam ini merupakan peningkatan dari bahan
dasar menjadi barang jadi yang mempunyai nilai guna lebih tinggi dari pada
barang atau bahan asalnya. Misalnya, kapas sebagai bahan dasar benang, benang sebagai bahan dasar untuk membuat
kain/ tekstil, kain/ tekstil merupakan bahan dasar untuk membuat pakaian.
3. Kegunaan tempat (utility of place)
Ada kalanya barang menjadi lebih berguna jika
dipindahkan ketempat lain. Misalnya, pasir yang ada di sungai
atau di daerah gunung berapi (bekas letesan gunung berapi) akan sangat berguna
setelah diangkut ke tempat-tempat lain sebagai bahan bangunan.
4. Kegunaan pemilikan (ownership utility)
Suatu barang akan menjadi lebih berguna apabila barang
tersebut talah dimiliki. Kegunaan pemilikan ini menunjuk pada pertambahan nilai
guna barang pemuas kebutuhan, sesudah barang itu dimiliki. Misalnya, laptop
yang dipajang ditoko akan mempunyai nilai guna lebih jika sudah dimiliki oleh
seorang (wartawan, pengarang, dan mahasiswa).
5. Kegunaan waktu (time utility)
Kegunaan waktu ini menunjukkan bahwa barang pemuas
kebutuhan akan lebih menjadi berguna pada saat barang tersebut dimanfaatkan
atau digunakan. Misalnya jas hujan dan payung akan besar manfaatnya pada musim
penghujan.
G. Kelangkaan
Kelangkaan atau scarcity adalah keadaan timpang
antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas, dihadapkan pada sarana ekonomi
yang terbatas. Kelangkaan (scarcity) ada
karena orang ingin memiliki lebih banyak barang dan jasa yang diproduksi dari
sumberdaya yang tersedia.
Ø Hal-hal yang menyebabkan timbulnya kelangkaan antara lain:
· Terbatasnya
persediaan sumber daya alam
· Terbatasnya
kemampuan manusia untuk mengolah
· Keserakahan
manusia, yang mengakibatkan berkurang dan cepat rusaknya barang-barang yang dapat
dimanfaatkan sebagai benda pemuas kebutuhan.
· Meningkatnya
kebutuhan manusia yang lebih cepat dari kemampuan manusia untuk menghasilkan
atau menemukan sumber-sumber baru.
Ø Cara mengatasi kelangkaan:
· Menghemat penggunaan sumber daya alam
· Memelihara dan melestarikan sumber
daya alam dengan baik
· Menciptakan alat pemuas/barang
pengganti (barang substitusi)
·
Meningkatkan
pengelolaan berbagai macam sumber daya alam, sehingga lebih bermanfaat bagi
kehidupan manusia
Terbatasnya sumber ekonomi
membuat manusia melakukan segala usaha bahkan jika perlu dengan pengorbanan
tertentu misalnya menghabiskan dana, tenaga, dan pikiran yang tidak sedikit,
agar bisa memenuhi kebutuhan hidup.
Adapun penyebab
kelangkaan sumber ekonomi itu, antara lain, kelangkaan sumber alam, tenaga
kerja, serta modal dan teknologi.
Faktor produksi sebagai sumber ekonomi
Beragamnya kebutuhan hidup dan
terbatasnya sumber ekonomi atau barang dan jasa menjadikan manusia harus
berusaha mencari jalan keluar. Barang dan jasa merupakan sumber daya ekonomi
yang jumlahnya terbatas atau langka. Langka berarti jumlahnya relatif sedikit
dibanding dengan jumlah yang dibutuhkan manusia.
Untuk menghasilkan barang dan jasa diperlukan usaha yang disebut produksi.
Usaha produksi memerlukan sumber daya produksi. Sumber daya-sumber daya
tersebut terdiri dari sumber-sumber alam (tanah, air, hutan, bahan-bahan
tambang, dan sebagainya), sumber daya nara atau manusia (pengusaha, modal, dan
segala macam alat buatan manusia yang membantu dalam proses produksi).
Sumber-sumber daya ini disebut faktor-faktor produksi karena diperlukan dalam
proses produksi yang menghasilkan barang dan jasa.
Terbatasnya sumber ekonomi membuat manusia melakukan segala usaha bahkan jika
perlu dengan pengorbanan tertentu misalnya menghabiskan dana, tenaga, dan
pikiran yang tidak sedikit, agar bisa memenuhi kebutuhan hidup.
Adapun penyebab kelangkaan sumber ekonomi itu,
antara lain, kelangkaan sumber alam, tenaga kerja, serta modal dan teknologi.
1.
Kelangkaan sumber alam
Tidak semua negara di dunia
memiliki sumber alam yang dapat memenuhi seluruh kebutuhan manusia. Bagi
negara-negara maju seperti Amerika, Jepang, Belkamu, dan negara maju lain,
biasanya mengalami kelangkaan sumber alam berupa bahan mentah, misalnya minyak
bumi, rempah-rempah, hasil hutan, dan hasil penangkapan dari laut. Sumber alami
yang lain dan dianggap langka juga termasuk kategori sumber ekonomi, misalnya besi,
perak, nikel, emas, tembaga, dan barang galian lainnya. Sumber ekonomi ini
dapat diperjualbelikan dan tidak semua tanah di muka bumi ini mengandung bahan
tersebut. Apakah air termasuk sumber alami yang langka? Demikian juga matahari,
dapat disebut langka atau tidak?
2.
Kelangkaan tenaga kerja
Indonesia dengan jumlah penduduk
210 juta jiwa sebenarnya sangat potensial, apabila dimanfaatkan untuk
kepentingan pembangunan. Hanya saja ada permasalahan mengenai tenaga kerja yang
potensial sekaligus produktif. Permasalahan ketenagakerjaan di negara-negara
sedang berkembang seperti Indonesia, Brasilia, Kolumbia, India, dan negara
berkembang lain adalah di satu sisi jumlahnya besar tetapi pada sisi lain masih
kurang produktif. Artinya, mayoritas tenaga kerja yang ada di negara-negara itu
memiliki sifat: (a) kurang terdidik (tingkat pendidikan rendah), (b) kurang
terlatih, (c) kurang pengalaman, (d) kurang terampil, (e) kurang memiliki jiwa
wiraswasta, dan (f) kurang kreatif.
Di Indonesia dan negara berkembang lainnya, tenaga
ahli termasuk langka. Meskipun tenaga kerja banyak, kualifikasi yang dibutuhkan
dunia kerja kurang memenuhi syarat. Penawaran tenaga kerja dari masyarakat
terlalu banyak, sedangkan tenaga kerja yang dibutuhkan sedikit.
3.
Kelangkaan modal dan teknologi
a.
Kelangkaan Modal
Kekurangan modal berupa uang
untuk membiayai kegiatan produksi biasanya dihadapi negara miskin dan negara
yang sedang berkembang, misalnya kendala modal untuk pengadaan bahan mentah,
membayar gaji, dan pembayaran lainnya.
b.
Kelangkaan Teknologi
Bagi negara yang sedang
berkembang, teknologi dapat dikatakan masih langka sehingga perlu didatangkan
dari negara maju. Teknologi dalam hal ini berupa alat produksi, yang lebih
produktif dan lebih canggih. Sebenarnya di negara yang sedang bekembang
teknologi itu ada, tetapi masih tradisional sehingga tingkat produksinya sangat
terbatas, sedangkan yang dibutuhkan adalah teknologi yang produktivitasnya
tinggi. Contohnya kita membeli mesin tenun dari Cina yang mampu berproduksi
dengan cepat untuk menggantikan mesin tenun tradisional yang lebih lambat.
4.
Kelangkaan Sumber Daya Kewirausahaan
Sumber daya kewirausahaan adalah sumber daya yang
mampu mengombinasikan antara sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber
daya modal. Orang yang memiliki jiwa kewirausahaan masih sedikit jumlahnya.
Oleh karena itu sedikitnya orang yang mampu menyatukan sumber daya yang ada
dapat memengaruhi jumlah hasil produksi. Sehingga hal tersebut dapat
memengaruhi keberadaan alat pemuas kebutuhan di masyarakat.
Keterbatasan-keterbatasan sumber daya di atas jika digunakan untuk memenuhi
kebutuhan yang tidak terbatas dapat menyebabkan kelangkaan alat pemuas
kebutuhan.
Terjadinya kelangkaan dapat disebabkan karena faktor-faktor berikut ini.
a. Pertumbuhan penduduk yang tidak seimbang dengan pertumbuhan produksi.
b. Ketersediaan sumber daya alam yang terbatas.
c. Terbatasnya kemampuan manusia.
d. Sifat serakah manusia.
e. Kurangnya tenaga-tenaga ahli.
a. Pertumbuhan penduduk yang tidak seimbang dengan pertumbuhan produksi.
b. Ketersediaan sumber daya alam yang terbatas.
c. Terbatasnya kemampuan manusia.
d. Sifat serakah manusia.
e. Kurangnya tenaga-tenaga ahli.
H. Ekonomi
Mikro dan Ekonomi Makro
Ekonomi Mikro
Ekonomi mikro adalah ilmu
yang mempelajari aktivitas-aktivitas perekonomian yang bersifat bagian kecil,
sehingga memusatkan perhatiannya pada masalah bagaimana konsumen akan
mengalokasikan pendapatannya yang terbatas terhadap berbagai macam barang dan
jasa yang dibutuhkan , yang akhirnya memperoleh
suatu keputusan maksimum.
Adapun ruang lingkup dalam ekonomi mikro meliputi :
1. Permintaan,
penawaran, dan keseimbangan pasar
2. Elastisitas
permintaan dan elastisitas penawaran
3. Teori perilaku
konsumen
4. Teori produksi, biaya
produksi, penerimaan produsen dan laba
5. Pasar persaingan
sempurna
6. Pasar monopoli
7. Pasar oligopoli
8. Pasar persaingan
monopolistik
9. Permintaan akan input
10. Mekanisme harga dan distribusi
pendapatan
Ekonomi Makro
Ekonomi makro merupakan
bagian dari ilmu ekonomi yang mempelajari mekanisme bekerjanya perekonomian
secara keseluruhan. Dengan demikian hubungan kausal yang dipelajari dalam ekonomi makro pada intinya adalah hubungan antar variabel
ekonomi agregatif (secara keseluruhan)
Adapun ruang lingkup dalam ekonomi
makro meliputi :
1. Perhitungan
pendapatan nasional
2. Keseimbanagan
nasional dalam perekonomian dua sektor
3. Keseimbangan
pendapatan nasional dalam perekonomian tiga sektor
4. Uang, bank, dan
penciptaan uang
5. Kebijakan fiskal dan
sistem perpajakan
6. Kebijakan moneter dan
uang yang beredar
7. Pasar uang dan pasar
tenaga kerja
8. Teori inflasi
9. Perdagangan luar
negeri, nilai valuta asing, dan neraca pembayaran
10. Pertumbuhan ekonomi dan pembangunan
ekonomi.